January 23, 2025

Detikbola

Update Berita Paling Populer Seputar Sepakbola

Siapa di Liga Premier yang Dapat Mengalahkan Haaland?

5 min read

Siapa di Liga Premier yang Dapat Mengalahkan Haaland? -Pasar taruhan menempatkan angka Haaland di dekat 27, ataupun pas di angka yang sama dengan skornya masa kemudian. Itu nyatanya benar. Serta bila terdapat, nyatanya itu agak rendah. Kenapa? Pertama- tama, dia baru saja berumur 24 tahun, yang umumnya ialah dini dari tahun- tahun puncak pemain di posisi penyerang. Dengan kata lain: dia bisa jadi masih dapat jadi lebih baik. Tidak hanya itu, dia menciptakan 29, 42 xG masa kemudian– total paling tinggi Liga Primer semenjak 2009- 10, yang ialah jumlah paling tinggi yang tercatat dalam basis informasi Stats Perform.

Mengingat gimana Haaland menuntaskan kesempatan di masa kemudian, dia bisa dengan gampang mencetak lebih banyak berhasil masa kemudian daripada yang dia jalani di tahun lebih dahulu yang membongkar rekor. Dia pula mengumpulkan jumlah xG yang sangat besar itu dikala cuma bermain 75% dari menit liga masa kemudian. Serta, oh ya: sedangkan seluruh orang menghabiskan masa panas kemudian dengan keletihan bermain di dasar terik matahari buat regu nasional mereka, Haaland, baginya,terletak di pegunungan menebang kayusebab Norwegia tidak lolos ke Euro 2024.

Nah, alibi awal serta sangat bisa jadi kenapa Haaland tidak memenangkan Sepatu Emas: luka. Ini tidak mengasyikkan, jadi kita tidak hendak menghabiskan sangat banyak waktu di mari, namun bila kesempatan 60% itu nampak rendah, ini merupakan alibi terbesarnya. Tiap pertandingan yang terlewatkan berarti lebih sedikit upaya mencetak berhasil, serta pemain senantiasa luka, paling utama dikala mereka bermain buat regu semacam Manchester City, yang sepatutnya memainkan dekat 60 pertandingan di seluruh kompetisi. Itu wajib diperhitungkan dalam proyeksi.

Gimana bila ia tidak luka? Bila kita memandang 20 pemenang Sepatu Emas terakhir( tercantum seri), berikut ini rata- rata sebagian statistik paling atas:

Bagi bursa taruhan, kesukaan terbanyak sehabis Haaland merupakan Salah. Pasti saja, dia sudah melaksanakannya 3 kali. Dia bermain buat Liverpool, regu yang nyaris membongkar rekor percobaan tembakan dalam satu masa Liga Primer. Dia merupakan eksekutor penalti utama. Dia pula libur masa panas sebab Mesir tidak ikut serta dalam turnamen apa juga. Serta dia terletak di posisi kedua di liga dalam xG masa kemudian, dengan 21, 2.

Perkaranya, pasti saja, merupakan umurnya. Salah berumur 32 tahun pada masa panas. Salah satunya pemenang Sepatu Emas berumur 32 tahun sepanjang periode ini merupakan Jamie Vardy buat Leicester pada 2019- 20, namun itu terjalin sepanjang masa yang aneh sebab pandemi COVID- 19, serta dia cuma mencetak 23 berhasil. Ditambah lagi, tugas Vardy tidak lain merupakan mencetak berhasil, sedangkan Salah sudah mengambil beban kreatif yang terus menjadi besar bersamaan bertambahnya umur. Salah hendak jadi opsi aku buat memenangkan Sepatu Emas tidak hanya Haaland, namun susah buat melihatnya jadi supernova dikala ini.

Analogi yang sangat mendekati merupakan Salah yang menyerupai rekor Didier Drogba dengan 29 berhasil di umur 31 tahun. Tidak hanya itu, tidak terdapat pemain lain yang berumur 30 tahun di dini masa yang memenangkan penghargaan tersebut semenjak tahun 2008.

Rekan setim Salah di klub, Darwin Núñez, bisa jadi mempunyai kesempatan mencetak berhasil paling tinggi dibandingkan pemain non- Haaland yang lain sebab jumlah tembakan yang dia jalani per 90 menit– yang terbaik di liga ialah 4, 7– namun walaupun pemain internasional Uruguay itu tidak diskors sebab berkelahi dengan penggemar di Copa America serta jadi pemain opsi awal di dasar manajer baru Liverpool Arne Slot, susah buat melihatnya jadi pengambil penalti opsi awal klub. Itu menghalangi potensinya selaku pemenang Sepatu Emas.

Cole Palmer dari Chelsea serta Bukayo Saka dari Arsenal bersama mengambil nyaris seluruh penalti berarti buat regu mereka. Mereka berdua bermain buat klub yang hendak bersaing buat mencapai gelar ataupun tempat di Liga Champions. Mereka berdua terletak pada umur yang membolehkan kita mengharapkan mereka buat terus tumbuh.

Tetapi, Cole serta Saka pula mempunyai kurang dari separuh xG non- penalti Haaland masa kemudian( Palmer 11, 1; Saka 10, 8) walaupun keduanya bermain lebih banyak menit. Apalagi dengan kenaikan penalti mereka, tidak satu juga dari mereka yang mendekati pencetak berhasil game terbuka yang secara teoritis mereka butuhkan buat melampaui Haaland.

Rekan setim Palmer di Chelsea, Nicolas Jackson, terletak di posisi kedua sehabis Haaland dalam xG non- penalti( 18, 6), serta dia mempunyai kesempatan bagus buat mencetak lebih banyak berhasil masa ini daripada masa kemudian. Tetapi, kecuali dia mengambil alih tugas penalti dari Palmer, dia tidak bisa jadi dapat mengimbangi pemain Norwegia itu. Jackson tidak berupaya satu juga penalti tahun kemudian– walaupun dia sudah berupaya keras.

Diskon penalti yang sama diberikan kepada Ollie Watkins dari Aston Villa, yang terletak di peringkat keempat dalam xG non- penalti tahun kemudian( 16, 8) namun tidak berupaya satu juga tendangan penalti.

Ketiga dalam xG non- penalti merupakan Dominic Solanke dari Bournemouth( 17, 2). Ia pula nyaris sama persis dengan umur rata- rata seluruh pemenang lebih dahulu: 26 tahun, namun hendak berumur 27 tahun pada bulan September. Ia cuma mengambil 3 penalti masa kemudian, serta Bournemouth kayaknya tidak hendak jadi regu yang lumayan bagus buat menciptakan pemenang Sepatu Emas. Tetapi bila ia kesimpulannya pindah ke, semacam yang dilaporkan, Tottenham masa panas ini, ia dapat dengan gampang jadi lebih produktif masa depan. Bila ia menciptakan metode buat bergabung dengan Spurs serta mengambil penalti buat mereka, hingga aku paling tidak dapat membayangkan dunia di mana ia memperoleh kesempatan yang lebih baik serta jadi panas serta melaju ke angka 20- an.

Tetapi, aku pikir orang yang sangat bisa jadi mengalahkan Haaland yang sehat merupakan Alexander Isak dari Newcastle. Aku tidak berpikir itu hendak terjalin, namun pemain depan Swedia berumur 24 tahun itu paling tidak mempunyai profil pemain yang bisa melompat jadi bintang. Selaku permulaan, dia mempunyai peta tembakan yang sangat mirip dengan Haaland:

Isak masih dalam masa- masa dini keemasannya, yang umumnya ialah dikala lompatan besar terjalin. Ditambah lagi, ia merupakan jenis pemain prospektif– besar, kilat, tidak senantiasa dapat mengatur anggota badannya dengan jelas– yang dapat seketika tampak menawan. Ia sudah bertambah secara signifikan dalam 2 masa pertamanya di Liga Primer– 0, 62 xG non- penalti per 90 menit masa kemudian, naik dari 0, 4 masa lebih dahulu– serta melaksanakan 6 penalti buat Newcastle masa kemudian. Dengan memperhitungkan seluruh percobaan, cuma Haaland serta Salah yang menciptakan lebih banyak xG daripada 20, 3 miliknya. Serta bersumber pada per 90 menit, cuma Haaland yang lebih banyak.

Walaupun bermain sangat kurang baik sepanjang sebagian besar masa kemudian, Newcastle diam- diam cuma mencetak satu berhasil lebih sedikit daripada Liverpool masa kemudian.( Ya, itu pula mengejutkan aku.) Serta masa lebih dahulu, cuma Haaland yang mempunyai xG per 90 lebih banyak daripada rekan setim Isak, Callum Wilson, jadi kita memiliki banyak fakta kalau style Newcastle di dasar manajer Eddie Howe kondusif buat penciptaan striker elit

Isak mempunyai sebagian aspek kontekstual lain yang menguntungkannya: Swedia tidak turut Euro 2024, yang berarti dia lumayan rehat, serta Newcastle tidak turut Liga Champions tahun ini. Dia pula mempunyai jalur yang jelas mengarah kenaikan individu. Dia cuma membebaskan 2, 87 tembakan per 90 menit tahun kemudian– paling banyak ke- 29 di liga– jadi bila dia bisa menciptakan metode buat menaikkan tembakan ke permainannya serta menggapai tingkat yang sama dengan Salah serta Haaland, hingga hendak lebih banyak berhasil yang terbentuk.

Isak dapat memperoleh keuntungan dari seluruh tipe kenaikan pada dikala yang sama. Dia dapat bermain lebih banyak menit daripada tahun kemudian. Newcastle dapat bermain lebih baik, serta itu hendak menghasilkan lebih banyak kesempatan mencetak berhasil buat dimanfaatkannya. Istirahatnya sepanjang masa panas serta sepanjang masa kompetisi dapat memberinya keunggulan atas lawan- lawannya. Serta dia dapat jadi lebih baik– pembacaan ruangnya bisa jadi membaik ataupun kontrolnya yang dekat dapat jadi lebih halus, serta keduanya hendak memungkinkannya buat menghasilkan lebih banyak kesempatan.

Anggap saja seluruh itu terjalin serta Isak mencetak 30 berhasil– kenaikan 43% dari tahun kemudian, kenaikan 9 berhasil. Apalagi bila seluruh itu terjalin, masih terdapat mungkin besar itu tidak lumayan buat memenangkan Sepatu Emas. Torehan 30 berhasil hendak jadi masa terbaik selama masa– serta itu masih di dasar rata- rata Haaland dari 2 tahun pertamanya di Liga Primer-detikbola.id