Ange Postecoglou dan Tim Muda Berkualitasnya
6 min read
Ange Postecoglou dan Tim Muda Berkualitasnya – Ange Postecoglou menarangkan kenapa Tottenham membangun regu yang luar biasa berisi kanak- kanak ajaib. Tidak diragukan lagi kalau Ange Postecoglou masih memerlukan dorongan transfer buat dikala ini di Tottenham Hotspur namun dia pula hendak menampilkan apa yang lagi dibentuk buat masa depan klub.
Spurs nyaris menggapai konvensi buat mendatangkan pemain sayap anak muda Korea Selatan Yang Min- hyuk dari Gangwon dalam konvensi yang hendak membuat pemain tersebut datang pada bulan Januari sebagian bulan sehabis masa Liga K berakhir. Konvensi ini seragam dengan konvensi yang bawa Lucas Bergvall ke Tottenham 5 bulan sehabis transfernya disetujui dari Djurgarden buat memberinya sedikit waktu lagi buat tumbuh serta mempersiapkan diri buat pindah ke Liga Primer.
Yang hendak jadi perekrutan ketiga masyarakat Korea Selatan dalam sejarah Tottenham sehabis Lee Young- Pyo serta kapten dikala ini Son Heung- min.
Perekrutan anak muda yang diharapkan ini melanjutkan dorongan yang sangat disengaja masa panas ini buat mengamankan talenta muda terbaik dari bermacam negeri, memakai strategi perekrutan baru berbasis informasi klub di dasar asuhan Johan Lange serta bukan sesuatu kebetulan kalau seluruh konvensi permanen klub semenjak Februari merupakan buat pemain berumur 18 tahun.
Bergvall datang bulan ini sehabis kesepakatannya tercapai di depan mata Barcelona dini tahun ini serta setelah itu Spurs langsung masuk buat mengontrak Archie Gray dalam paket senilai£40 juta dengan Joe Rodon mengarah ke arah lain dikala upaya Brentford buat mengontrak anak muda itu dari Leeds kandas.
Baik Gray ataupun Bergvall tidak cuma membuat staf pelatih terkesan namun pula rekan setim baru mereka di Tottenham semenjak datang dalam sebagian pekan terakhir, baik dalam kedewasaan serta etos kerja mereka namun pula dengan keahlian mereka yang luar biasa.
Yang hendak bergabung dengan mereka pada bulan Januari selaku salah satu talenta muda sangat brilian di Korea dikala ini. Dia baru berumur 18 tahun pada bulan April namun 2 bulan lebih dahulu sudah melaksanakan debutnya di K League buat Gangwon, mencetak assist melawan Jeju United. Dalam pertandingan selanjutnya dia mencetak berhasil melawan Gwangju, menjadikannya pencetak berhasil termuda K League semenjak 2013.
Walaupun umurnya masih muda, dia sudah jadi pemain inti di tiap pertandingan masa ini di liga buat Gangwon, mencetak 7 berhasil serta membagikan 3 assist dalam 24 penampilannya. Semacam pemain yang tentu hendak jadi idolanya, Son, Yang bisa bermain di kedua sisi sayap. Pada paruh awal masa pertamanya selaku pemain senior, dia lebih banyak bermain di sisi kiri, namun semenjak bulan Mei dia lebih banyak bermain di sisi kanan.
Dalam sebagian besar pertandingan semenjak dikala itu, Yang sudah bermain penuh sepanjang 90 menit, menampilkan tingkatan kebugaran serta konsistensinya di umur yang masih muda. 6 dari keterlibatannya dalam mencetak berhasil berasal dari sisi kanan serta 4 dari sisi kiri.
Langkah Tottenham ini hendak didukung oleh informasi serta Postecoglou sendiri tidak asing lagi dalam mencari bakat dari pasar Asia, suatu yang sudah dia perjuangkan di tiap klub yang sempat dia bela. Son mungkin pula hendak membagikan dukungannya terhadap langkah rekan senegaranya yang masih muda itu, walaupun Yang belum melaksanakan debutnya di timnas senior Korea Selatan.
Perihal itu hendak berganti tahun depan untuk pemain internasional U17 itu dengan kepindahannya ke Liga Primer yang hendak lekas terjalin. Anak muda itu pula masuk dalam skuad Regu K League yang hendak mengalami Spurs di Seoul pekan depan sepanjang leg kedua touring Asia mereka.
Dari perspektif pemasaran serta basis penggemar global, Tottenham pula hendak mempunyai calon pengganti Son. Pasar Korea Selatan sangat menguntungkan untuk klub London utara itu dalam memperluas basis penggemar mereka di segala dunia, dengan informasi klub sepanjang touring terakhir mereka ke negeri itu pada tahun 2022 yang mengklaim kalau 12 juta orang dari 51 juta penduduk negeri itu mengenali diri mereka selaku penggemar Spurs.
Son sudah jadi pemain fenomenal untuk Tottenham semenjak bergabung pada tahun 2015, dengan 162 berhasil serta 84 assist dalam 408 pertandingan, namun sehabis berumur 32 tahun dini bulan ini, dia cuma mempunyai sedikit tahun buat terus bermain. Spurs berharap kalau dalam diri Yang, yang umurnya tidak jauh dari separuh umur Son, mereka mempunyai seorang yang sama berbakatnya buat meneruskan warisannya kala kapten mereka sesuatu hari nanti gantung sepatu.
Perekrutan Yang pula masuk ide bila Kamu kembali ke suatu yang dikatakan Postecoglou kepada detikbola.id dikala berdialog tentang keadaan pemain muda Tottenham masa kemudian.
Aku pikir kami memiliki banyak pekerjaan yang wajib dicoba di perguruan kami serta[direktur perguruan Spurs] Simon Davies pasti saja salah satu yang berikan banyak penekanan serta prioritas di situ. Aku tidak berpikir kami memiliki lini penciptaan yang dipunyai klub- klub papan atas yang lain, pasti saja tidak. Apalagi dikala ini seperti itu sebabnya kami berinvestasi pada sebagian pemain muda, apalagi buat regu utama. Untuk kami selaku klub sepak bola, itu jelas ialah jalur ke depan,katanya.
Tugas aku dikala ini masih seputar regu utama serta membangun regu utama, serta Kamu bisa melaksanakannya sembari berikan peluang kepada pemain muda. Bila terdapat, aku pikir buat menggapai kesuksesan yang berkepanjangan, ini merupakan metode terbaik sebab regu hendak berkembang bersama bila pemainnya seusia, asalkan Kamu mempunyai pengalaman yang baik dengan mereka.
Seperti itu yang kami jalani di tingkat regu utama. Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang wajib dicoba di tingkat perguruan. Kami memiliki laki- laki hebat di situ, Simon, yang sempat bekerja di sebagian perguruan terbaik serta ia ketahui apa yang diperlukan. Kami memiliki sebagian pelatih hebat di situ saat ini. Tahun ini lebih baik, namun dalam perihal lini penciptaan pemain muda, aku pikir kami masih jauh tertinggal dari klub lain.
Dia meningkatkan:Telah terdapat proses yang berjalan saat sebelum aku tiba serta sebagiannya merupakan seputar metodologi yang kami pakai, namun pula sedikit kesempatan. Aku kira bila pemain muda tidak merasa terdapat kesempatan di mari, bisa jadi kami tidak memperoleh yang terbaik ataupun bisa jadi kami tidak sediakan kesempatan untuk yang terbaik, jadi kedudukan aku dalam perihal itu merupakan membenarkan pemain bagus yang kami miliki memperoleh kesempatan.
Kedua, pemain- pemain muda berbakat yang lain di segala negara, bukan cuma di segala dunia, memandang ini selaku klub di mana bila Kamu berbakat, Kamu hendak memperoleh peluang.
Perihal itu pasti saja terjalin, sebab Yang, Gray, serta Bergvall cumalah pemain terkini dalam jajaran pemain muda yang direkrut Tottenham dalam sebagian masa terakhir. Postecoglou memakai Destiny Udogie serta Pape Matar Sarr dengan sangat efisien masa kemudian, keduanya lebih dahulu direkrut dikala berumur 19 serta 18 tahun serta dipinjamkan kembali ke Udinese serta Metz.
Keduanya tampak sangat baik masa kemudian di dasar asuhan Postecoglou sehingga mereka diberi kontrak jangka panjang baru yang besar. Tottenham pula mengontrak 2 bek tengah muda baru buat pemain Australia itu masa kemudian, ialah Micky van de Ven yang dikala itu berumur 22 tahun serta Radu Dragusin yang berumur 21 tahun, bersama dengan bek masa depan yang lain, Ashley Phillips yang berumur 18 tahun, sedangkan bek tengah yang lebih muda lagi, Cedera Vuskovic yang dikala itu berumur 16 tahun, diamankan dari Hajduk Split serta hendak datang pada tahun 2025 dikala dia berumur 18 tahun sehabis sebagian kali dipinjamkan.
Di lini serbu, Brennan Johnson yang berumur 22 tahun dihadirkan dengan harga£50 juta dari Nottingham Forest, sedangkan pemain anak muda Alejo Veliz direkrut dari Rosario Central. Apalagi Dejan Kulusevski baru berumur 23 tahun sepanjang sebagian besar masa awal Postecoglou. Pemain asal Swedia itu, yang direkrut dikala berumur 21 tahun dari Juventus, sudah berkontribusi dalam 34 berhasil dalam 96 pertandingan buat Tottenham.
Kemudian terdapat perguruan yang menciptakan sebagian talenta walaupun terdapat keraguan dari Postecoglou. Oliver Skipp sudah tampak lebih dari 100 kali buat Tottenham saat ini serta yang lagi naik daun merupakan Mikey Moore yang berumur 16 tahun, yang sudah tampak 2 kali di Liga Premier di dasar asuhan Postecoglou serta sepanjang ini tampak gemilang di pramusim. Terdapat pula Jamie Donley yang berumur 19 tahun, yang diberi peluang tampak 4 kali di regu senior masa kemudian oleh pelatih asal Australia itu.
Pemain anak muda Tyrese Hall, Will Lankshear, serta Alfie Dorrington yang dikala ini luka pula menarik atensi Postecoglou di bermacam sesi, sedangkan George Abbott diharapkan bisa menampilkan kemampuannya masa ini serta Alfie Devine kembali tampak mengesankan sehabis dipinjamkan ke Port Vale serta Plymouth Argyle. Dane Scarlett terus tumbuh sehabis menemukan banyak pujian selaku pemain anak muda dari bermacam manajer Spurs sedangkan Tottenham merekrut penyerang muda yang lain, George Feeney yang berumur 16 tahun, dari Glentoran masa panas ini.
Bek tengah yang dinilai besar Junai Byfield, yang baru berumur 16 tahun pada bulan Maret namun sudah mengesankan banyak orang di perguruan serta bermain di tingkatan umur, pula menemukan peluang bermain di depan staf pelatih regu utama dalam pertandingan persahabatan tertutup baru- baru ini melawan Cambridge United.