5 Alasan Bayern Munich Ungguli Aston Villa di Liga Champions
3 min read5 Alasan Bayern Munich Ungguli Aston Villa di Liga Champions -Tidak terkalahkan di dasar asuhan Vincent Kompany serta dengan final kandang selaku tujuan akhir, pemenang 6 kali Liga Champions UEFA, Bayern Munich, sepatutnya tidak kesusahan bertandang ke Aston Villa pada Matchday 2. detikbola.id menarangkan sebabnya dalam 5 bagian kecil…
1) Nyaris sempurna sepanjang ini
Itu sama sekali bukan suatu yang tentu kalau Kompany , apalagi dengan kekayaan kekayaan sepakbola yang dimilikinya, hendak langsung berlari di Bayern . Ia mewarisi regu yang sudah finis di urutan ketiga yang jauh di dasar juara Bundesliga Bayer Leverkusen , namun sangat dini yang luar biasa! 6 pertandingan, 6 kemenangan – dengan skor agregat 29-3 – menjadikannya dini terbaik oleh pelatih Bayern di masa Bundesliga. Klub Bavaria yang terluka itu terletak di puncak liga , lolos ke putaran kedua Piala DFB serta menunggangi gelombang sehabis mencatat kemenangan 9-2 yang menyerupai rekor klub atas Dinamo Zagreb dalam pertandingan pembuka Liga Champions mereka. Tiba-tiba, mereka jadi regu yang wajib dikalahkan lagi… cuma saja tidak terdapat yang dapat Apalagi juara Leverkusen, yang wajib mempersiapkan kandang mereka buat menghalangi klub Bavaria yang mencetak gol leluasa itu dengan hasil imbang 1-1 di akhir minggu – kekalahan awal mereka dalam 7 pertandingan di dasar Kompany, namun masih tidak terkalahkan. Kami banyak memakai kata itu tentang regu Jerman tahun kemudian
2) Kane melaksanakan hal-hal yang Kane jalani
Hendak sangat menolong bila Kamu mempunyai striker terbaik di dunia yang dapat diandalkan. Harry Kane mencetak 44 gol dalam 45 pertandingan kompetitif di masa debutnya bersama Bayern. 7 pertandingan di masa 2024/25, dia sudah mencetak 10 gol serta menyumbang 5 assist. Striker Inggris tersebut – yang saat ini jadi pencetak gol paling banyak Bundesliga serta Liga Champions untuk negaranya – bisa memasukkan hat-trick melawan Holstein Kiel di antara pencapaiannya yang luar biasa itu, dan 4 gol sensasional dalam kekalahan telak di Zagreb. Ken dari Barbie bisa jadi tidak hendak sempat menggapai 10 gol sempurna, namun – maaf, Matt Lucas – Kane dari Bayern mungkin tidak hendak kehabisan trofi lagi pada bulan Mei.
3) Sihir Musiala
Dari satu pemain berkelas A ke yang lain, Jamal Musiala sudah menggapai ketinggian baru di dasar Kompany. Playmaker berumur 21 tahun itu – salah satu bintang regu Jerman yang menggapai perempat final UEFA Euro 2024 – nyaris tidak bisa dimainkan dalam kedudukan No.10 sepanjang masa ini. Ia mempunyai andil langsung dalam 6 gol di seluruh kompetisi, namun apa yang ia jalani di luar bola serta kala berlari di depan bek lawan yang buatnya jadi ancaman serbuan serba dapat Sama semacam rekan setim pensiunan Thomas Müller , ia dapat ditekan, dibelenggu, serta dikunci di dalam kotak, serta ia masih hendak menciptakan metode buat membebaskan diri.
4) Liga Primer Inggris
Musiala merupakan salah satu dari 7 pemain Bayern yang ketahui banyak tentang lawan-lawan Inggris. Tidak hanya mantan pemain muda Chelsea, Kane (Tottenham Hotspur), Serge Gnabry (Arsenal & West Bromwich Albion), João Palhinha (Fulham), Leroy Sané (Manchester City), Eric Dier (Tottenham) serta pemain baru yang direkrut masa panas ini Michael Olise (Crystal Palace) seluruhnya mempunyai masa kemudian di Liga Primer, sedangkan Kompany memenangkan 4 gelar liga bersama Man City serta melatih Burnley. Walaupun Villa merupakan pendatang baru di Liga Champions modern, tidak hendak terdapat yang dapat mereka jalani buat Bayern yang belum sempat dilihat oleh juara bertahan Bundesliga lebih dahulu
5) Misi Munich
Bayern berharap ekspedisi mereka ke Villa Park merupakan yang kedua dari 15 pertandingan Liga Champions yang berpuncak pada mereka mengangkut kuping besar di Munich pada 31 Mei 2025. Allianz Arena merupakan tempat buat final masa ini, semacam pada 2011/12, kala Bayern mengidap sakit hati terakhir dalam adu penalti kalah dari Chelsea . Mereka bangkit kembali buat memenangkan trofi pada masa selanjutnya , saat sebelum mengulangi trik itu di dasar Hansi Flick pada 2019/20 buat mengklaim mahkota Liga Champions keenam mereka. Itu masih jauh, namun performa dini masa klub yang luar biasa menampilkan kalau mereka hendak mengetuk pintu – pintu mereka sendiri dikala itu – dalam sebagian bulan mendatang.-detikbola.id