gelandang ajaib untuk Bayer Leverkusen, Bayern Munich & Jerman
2 min read
gelandang ajaib untuk Bayer Leverkusen, Bayern Munich & Jerman -Michael Ballack diketahui selaku salah satu pemain terhebat di sepak bola Jerman, meninggalkan kenangan yang tidak terlupakan untuk klub serta negaranya. Cuma tokoh serta pemain sekelas Ballack yang dapat mendominasi jadwal kabar – serta bukan cuma taman balik – akibat cidera ligamen pergelangan kaki, semacam yang terjalin cuma sebulan saat sebelum putaran final Piala Dunia FIFA 2010.
Disaat itu bermain buat Chelsea, Ballack sudah sukses mengetuai negaranya lewat babak kualifikasi, saat sebelum pelanggaran yang dicoba oleh Kevin-Prince Boateng dari Portsmouth di final Piala FA Inggris buatnya tersingkir dari turnamen di Afrika Selatan. Semacam yang terjalin pemain semacam Bastian Schweinsteiger melangkah maju buat menandai dimulainya musim baru untuk regu nasional, serta kesimjugannya mengambil alih ban kapten, serta setahun setelah itu karier internasional salah satu pemimpin sejati Jerman itu berakhir.
Ditakdirkan buat puncak
Seluruhnya berawal di kampung tamannya Chemnitz. Sehabis mengawali karier profesionalnya di klub kota kelahirannya di Bundesliga 2, Ballack menaiki tangga awal mengarah kejayaan, pindah ke Kaiserslautern yang baru dipromosikan Otto Rehhagel . Di musim pertamanya di liga utama Jerman, dia sukses mencapai gelar liga – yang sampai saat ini jadi kejutan terbanyak dalam sejarah divisi tersebut sepanjang 60 tahun – serta menarik atensi beberapa klub Bundesliga yang lain saat sebelum memutuskan pindah ke Bayer Leverkusen pada tahun 1999.
Langkah logis selanjutnya dalam karier si gelandang yang lagi tumbuh merupakan panggilan ke regu nasional. Lekas dinaikan selaku kapten di dasar mantan pelatih Bayer Völler, Ballack jadi tumpuan regu Jerman yang mengejutkan banyak orang dengan melaju ke final Piala Dunia 2002 di Jepang serta Korea Selatan. Dia mencetak 3 goal serta menyumbang 4 goal namun absen di final – kalah 2-0 dari Brasil – sebab skorsing.
‘Neverkusen’.
Pas saat sebelum final tersebut, playmaker tangguh dengan insting mencetak goal ini sudah jadi runner-up 3 kali bersama Leverkusen – kalah dari Borussia Dortmund di Bundesliga, Schalke di Piala DFB, serta Real Madrid di Liga Champions UEFA. Penampilan gemilang di Piala Dunia 2006 yang membuat Ballack mengetuai timnya mencapai posisi ketiga di kandang sendiri, memulai kepindahannya ke Liga Primer Inggris serta Chelsea. Gelar liga yang lain serta 3 Piala FA juga diraihnya, namun peruntungannya tidak membaik di Liga Champions, dengan the Blues kalah di babak akhir, melalui adu penalti, dari Manchester United pada tahun 2008.
Pada tahun yang sama, Ballack berkesempatan buat melupakan kekecewaannya di Kejuaraan Eropa UEFA yang nyatanya jadi akhir kariernya di turnamen besar. Tetapi sekali lagi, harapannya pupus, dengan goal penyerang Spanyol Fernando Torres yang memastikan kemenangan di final di Wina.
Hore terakhir
Patah hati sebab kandas mencapai medali emas internasional serta Piala Dunia 2010 sudah lalu Ballack, dengan 42 goal dalam 98 penampilan internasional atas namanya, menjadikan mantan klubnya Leverkusen selaku tempat persinggahan terakhirnya dalam ekspedisi 17 tahun yang penuh gejolak.
Walaupun cidera kerap kali membuat mantan bintang sepak bola Jerman itu cuma jadi pemain biasa sepanjang 2 tahun bermain di klub tersebut, penampilan terakhirnya melawan Nuremberg pada bulan Mei 2012 senantiasa disambut dengan kombinasi rasa syukur, sanjungan, serta kesedihan, yang ialah perihal yang normal untuk karier brilian salah satu legenda sejati dalam game ini.-detikbola.id