January 23, 2025

Detikbola

Update Berita Paling Populer Seputar Sepakbola

Kekalahan regu putra AS jadi peringatan saat sebelum Piala Dunia

4 min read

Kekalahan regu putra AS jadi peringatan saat sebelum Piala Dunia -PARIS Sehabis regu Olimpiade putra AS tersingkir di perempat final Olimpiade Paris pada hari Jumat, bek Walker Zimmerman ditanya apa yang dia harapkan bisa diambil oleh rekan satu timnya dari pengalaman Olimpiade ini.

Zimmerman, salah satu dari 3 pemain pensiunan yang diizinkan dalam catatan pemain U- 23 ini, ragu- ragu sejenak. Setelah itu dia mengantarkan monolog yang sebagian ialah kritikan terhadap program pemain putra US Soccer serta pula sebagian harapan– suatu campuran yang bisa jadi pula dialami sebagian besar penggemar baru- baru ini.

Pada kesimpulannya, kata Zimmerman, ia sudah merasakan terdapatnya penyusutan apresiasi dari sebagian pemain Amerika tentang betapa berharganya dapat mewakili Amerika Serikat– suatu keengganan, tambahnya, yang dapat sangat mengganggu.

” Aku pikir hingga taraf tertentu kita sudah menghindar dari itu serta[para pemain] merasa kalau cuma sebab kita merupakan siapa juga Kamu, Kamu bisa dipanggil begitu saja– hal- hal itu membuat aku jengkel,” kata Zimmerman.” Aku pikir para pemain butuh melaksanakannya, tiap kali mereka menggunakan kaus, aku tidak hirau seberapa berbakat Kamu, Kamu mau bermain dengan bangga. Aku pikir kami mempunyai kepribadian buat melaksanakannya, namun kami tidak senantiasa melaksanakannya.”

Perkata yang kokoh, pasti saja– serta Zimmerman, 31, tidak mengatakan nama- nama tertentu– namun dengan 42 caps regu senior serta sejarahnya di jantung regu Piala Dunia AS 2022, komentar Zimmerman tiba dari landasan yang bermakna. Itu pula tiba dari tempat optimisme, paling tidak sepanjang apa yang mau dia amati di masa depan dari rekan- rekan setimnya di Olimpiade.

Bagaimanapun, mereka merupakan kemampuan yang sangat nyata. Pemain semacam Kevin Paredes, Paxten Aaronson, Tanner Tessmann, serta Nathan Harriel– mereka merupakan orang- orang yang bisa jadi hendak bawa program AS maju serta membantunya bangkit kembali dari bencana yang terjalin pada penampilan Copa América masa panas ini.

” Aku berharap para pemain yang bermain di regu ini memandang betapa berartinya perihal ini untuk aku, serta aku rasa mereka memahaminya,” kata Zimmerman.” Aku harap mereka menyadari betapa unik serta singkatnya momen- momen ini, turnamen- turnamen ini. Ini cuma momen sesaat dalam hidup Kamu serta Kamu hendak dikenang karenanya, namun Kamu wajib membenarkan kalau Kamu beroperasi dengan metode yang benar dikala Kamu menjalaninya sebab ini sangat pendek.”

Kadangkala susah buat memandang cerminan yang lebih besar, paling utama kala rasa sakit kekalahan yang menyedihkan semacam kekalahan 4- 0 di perempat final melawan Maroko masih terasa begitu fresh. Bagaimanapun, AS sebagian besar dikalahkan oleh Maroko, semacam halnya di babak kedua pertandingan penyisihan tim melawan Prancis– 2 lawan terberat yang dialami AS. Dalam 2 pertandingan tersebut, AS kalah telak 7- 0; dalam 2 pertandingan yang lain, melawan Selandia Baru serta Guinea, AS mengungguli lawan- lawannya dengan skor 7- 1.

Tetapi, walaupun kesenjangan nampak lebar dalam pertarungan dengan tim- tim papan atas itu, terdapat momen- momen keunggulan yang berkepanjangan dari regu Amerika– serta, yang lebih berarti lagi, banyak pengingat kalau AS mempunyai pemain- pemain yang mau berupaya bermain melewati tim- tim yang lebih besar sebab mereka jelas percaya mereka sanggup.

Kala momen- momen itu dipertimbangkan bersama dengan konteks berarti kalau AS mempunyai sebagian pemain yang penuhi ketentuan umur yang tidak jadi bagian dari catatan ini sebab mereka bermain di Copa América– pemain semacam Yunus Musah serta Gio Reyna– lebih gampang buat membayangkan gimana orang Amerika bisa mempertahankan kilatan itu, serta betul- betul keluar dari pertandingan sangat besar selaku pemenang.

” Memperoleh pengalaman internasional sangat berarti untuk generasi baru,” kata Paredes, yang ialah pemain terbaik AS di keempat Olimpiade.” Jadi, mudah- mudahan saja kami menerima kekalahan ini serta itu sangat menyakitkan, namun itu membuat kami lebih baik serta kami bisa meneruskannya sampai 2026.”

Pasti saja, seperti itu tujuannya. Serta Zimmerman, yang memandang peluang Olimpiade ini selaku anugerah sehabis dia jadi bagian dari kelompok yang kandas lolos ke Olimpiade 2016, mengemukakan komentar yang masuk ide: Semata- mata sukses menggapai Olimpiade ini ialah langkah ke arah yang benar buat membetulkan apa yang baginya membatasi program tersebut.

Lagi pula, terakhir kalinya AS meloloskan regu putra ke Olimpiade merupakan pada tahun 2008, serta regu terakhir yang menggapai babak sistem gugur merupakan pada tahun 2000. Walaupun bermain di Piala Emas memanglah bermakna, Olimpiade jadi ajang untuk AS selaku pengalaman yang sangat mirip dengan Piala Dunia yang bisa diperoleh suatu regu.

Seluruh peluang yang terlewatkan itu tentu berakibat pada intensitas dalam mewakili AS. Terletak di mari, bagi Zimmerman, cuma bisa menolong membalikkan tren itu ke arah lain.

” Kamu butuh ketahui apa maksudnya mewakili AS, serta di situlah aku pikir kita bisa tumbuh,” kata Zimmerman.” Aku harap seperti itu yang bisa kita dorong maju serta dorong ke arah budaya yang terus maju.” Hendak terdapat banyak pemain di regu ini yang diharapkan bisa bertransisi buat bermain di Piala Dunia mendatang,” kata Zimmerman.” Serta mereka hendak mempunyai pengalaman ini buat direnungkan kembali.”-detikbola.com