April 22, 2025

Detikbola

Update Berita Paling Populer Seputar Sepakbola

Matthijs De Ligt Bayern Munich Ke Manchester United

2 min read
matthijs

matthijs

Matthijs De Ligt Bayern Munich Ke Manchester United – Bagi Bayern Munich: Bisnis yang lumayan. Ia tetap menjadi pemain reguler hingga akhir masa jabatan Thomas Tuchel, tetapi fakta bahwa Bayern sangat ingin menjualnya sudah cukup menjelaskan – seperti halnya jumlah menit bermainnya yang tidak ada untuk Belanda di Euro 2024.

De Ligt baru berusia 24 tahun, tetapi jika ia gagal di United, setelah tampil mengecewakan di Juventus dan Bayern, sulit membayangkan anggota elit Eropa lain membayar mahal untuk jasanya. Potensi kelas dunianya sudah pasti ada: ia bek tengah yang kuat dan tangguh. Namun, ada pertanyaan yang terus berlanjut mengenai kecepatannya dan kecenderungannya untuk membuat kesalahan sendiri dan kehilangan konsentrasi yang merugikan. Tanggung jawab sepenuhnya ada pada De Ligt untuk membuktikan bahwa ia dapat mengatasi tekanan untuk tampil di setiap pertandingan untuk tim papan atas. Ia seharusnya mendapatkan banyak kesempatan untuk melakukannya di bawah asuhan Ten Hag di Old Trafford.

Bagi Bayern: Keputusan yang bisa dimengerti. Mazraoui terbukti sebagai pemain yang berguna, mampu mengisi posisi bek kiri atau bek kanan, tetapi ia tidak pernah benar-benar menjadi pilihan utama di kedua posisi tersebut saat semua pemain dalam kondisi fit. Jika Joshua Kimmich atau Alphonso Davies pergi musim panas ini, mungkin situasinya akan berbeda. Namun, jika mempertimbangkan bahwa Sacha Boey dan Raphael Guerreiro juga masih di klub, dan fakta bahwa pemain baru Hiroki Ito juga bisa bermain sebagai bek kiri, maka menjual Mazraoui adalah keputusan yang masuk akal. Nilai: B

Untuk United: Peningkatan yang pasti pada Aaron Wan-Bissaka. United telah terlibat dalam banyak transaksi yang gagal selama dekade terakhir, tetapi mereka berhasil di sini dengan membayar Mazraoui dengan menjual Wan-Bissaka ke West Ham. Pemain asal Maroko itu tidak hanya lebih serba bisa, ia juga jauh lebih nyaman di lini depan, yang berarti ia harus membuktikan diri sebagai penyerang yang solid di mana pun ia ditempatkan. Nilai: B+

Bagi Mazraoui: Kesempatan untuk mengamankan posisi sebagai pemain inti di salah satu klub terbesar di dunia sepak bola – dan di bawah salah satu mantan bosnya. Mazraoui menunjukkan di Ajax dan selama perjalanan luar biasa Maroko ke semifinal Piala Dunia 2022 bahwa ia memiliki bakat dan ketenangan untuk bersinar di level tertinggi. Bekerja sama dengan sesama bek sayap Achraf Hakimi di Qatar, ia membantu menahan lawan sambil juga menimbulkan masalah saat menyerang. Meskipun tidak selevel dengan rekan internasionalnya, Mazraoui mampu menjadi favorit penonton di Old Trafford. Sumber detikbola.id