Memperingati persahabatan penggemar Bochum- Bayern Munich
2 min readMemperingati persahabatan penggemar Bochum- Bayern Munich -Michelle serta Steffi merupakan penggemar Bochum serta Bayern Munich- dua klub yang tidak banyak mempunyai kesamaan dalam perihal sejarah sepak bola, namun mempunyai persahabatan penggemar terlama di Bundesliga.
Rivals bu Friends oleh Milka mangulas lebih dekat jalinan Bochum- Bayern…Walaupun Michelle tinggal di Munich, ia sesungguhnya pendukung Bochum. Di sisi lain, Steffi sangat mendukung Bayern. 2 pendukung klub yang berbeda dengan tujuan yang berbeda- tetapi disatukan oleh aliansi yang unik serta sudah lama terjalin.
Ceritanya, Bochumer Jungen, kelompok penggemar tertua klub Ruhr, turun tangan buat menghentikan sebagian pendukung Bochum lain yang hendak melanda sebagian pendukung Bayern menyusul kekalahan dari juara bertahan pada 3 November 1973. Sehabis minum- minum buat mendamaikan, mereka bertukar data kontak serta menanam benih- benih persahabatan di antara para penggemar, yang masih terjalin erat sampai dikala ini.
Kakek Michelle terdapat di situ pada sore November yang mengganti game di Bochum, sedangkan bapak Steffi sudah lama aktif dalam melindungi jalinan antara Bayern serta VfL, yang dianut serta disayangi oleh generasi mereka- tidak hirau gimana nasib klub tiap- tiap di tanah suci.
Cuma 3 menit sehabis gol ambisius Alonso, Gerard menyundul umpan silang tajam dari John Arne Riise buat bawa Liverpool mencetak gol serta membuat Alonso serta rekan- rekannya percaya kalau perihal yang mustahil hendak terjalin. Milan yang kaget kembali mencetak gol lekas sehabis kick off kala VladimírŠmicer membebaskan tendangan jarak jauh.
Dikala Milan dalam posisi susah, Liverpool melancarkan serbuan lagi serta Steven Gerrard dijatuhkan di kotak penalti buat memperoleh penalti. Alonso dengan kepala tuanya di pundak mudanya dipercayakan dengan tugas menuntaskan upaya bangkit dari titik penalti sepanjang 7 menit di hadapan 69. 000 pemirsa yang tercengang. Kiper Milan Dida menyelamatkan penalti pemain Spanyol itu, namun Alonso terdapat di situ buat menggunakan bola pantul serta membandingkan peran untuk Liverpool.
Kesempatan demi kesempatan tiba serta berangkat di sisa 60 menit waktu wajar serta perpanjangan waktu, namun sehabis sukses merebut kembali momentum dengan metode yang sangat dramatis, takdir nyatanya berpihak pada Alonso serta Liverpool. Kaki Dudek yang goyah serta 2 penyelamatannya menuntaskan sisanya dalam adu penalti.-detikbola.id