April 22, 2025

Detikbola

Update Berita Paling Populer Seputar Sepakbola

5 Alasan Bayer Leverkusen Bisa Kalahin Feyenoord di Champions

3 min read

5 Alasan Bayer Leverkusen Bisa Kalahin Feyenoord di Champions -2 gelar dalam negeri asuhan Xabi Alonso nyaris bawa mereka ke kejayaan Eropa masa kemudian; saat ini ekspedisi Bayer Leverkusen buat menggapai tujuan itu kali ini diawali di kandang pemegang Piala Belanda dikala ini Feyenoord di Liga Champions UEFA.

detikbola. id menawarkan 5 alibi kenapa pemecah rekor masa kemudian hendak menang di De Kuip.

1) Menanggulangi patah hati baru- baru ini

Ekspedisi Leverkusen ke final Liga Eropa UEFA 2023/ 24 jadi ekspedisi yang mendebarkan untuk seluruh yang menyaksikannya. Fase tim yang sempurna diiringi oleh fase gugur tidak terkalahkan yang bawa Werkself hingga ke final di Dublin. Tetapi begitu hingga di situ, regu asuhan Xabi Alonso tampak datar serta lawan mereka dari Italia, Atalanta, memakainya dengan menang 3- 0 di bunda kota Irlandia pada 22 Mei.

Kekalahan itu, serta metode kekalahan itu terjalin, mengejutkan Alonso serta timnya. Bagaimanapun, kekalahan awal sehabis 51 pertandingan tidak terkalahkan yang mencengangkan di seluruh kompetisi tentu hendak dialami oleh seluruh pihak yang ikut serta. Kekalahan awal di masa ini umumnya terjalin lebih kilat, Alonso menarangkan setelahnya. Kenyataan kalau ini merupakan kekalahan awal kami dalam pertandingan yang sangat berarti itu menyakitkan, namun kami wajib mengalami rasa sakit itu dengan metode yang positif serta berupaya mengubahnya jadi tenaga yang baik, si pakar taktik melanjutkan.

Aku percaya kami hendak belajar dari ini sebab kekalahan di final tidak hendak gampang dibiarkan. Kami tidak dalam performa terbaik di mari, tercantum aku, serta kami hendak belajar- mulai dari mari.

Leverkusen menindaklanjuti pertandingan itu dengan memenangkan Piala DFB buat menjadikannya 2 gelar dalam negeri yang tidak terlupakan. Saat ini bersama regu elit Liga Champions UEFA, Bayer 04 berniat buat membalas dendam atas kekalahan mereka di Eropa, diawali di Feyenoord.

2) keberanian Belanda

Cuma bersumber pada catatan Leverkusen melawan tim- tim dari Belanda serta lawan- lawan pembuka mereka masa ini, juara Jerman itu tidak butuh sangat takut. Bayer tidak terkalahkan melawan tim- tim Belanda dalam 6 pertemuan, menang 3 kali serta seri 3 kali. Dalam ekspedisi mereka buat memenangkan Piala UEFA 1988, Factory Eleven menghilangkan Feyenoord di babak ketiga kompetisi tersebut dengan agregat 3- 2. Pada peluang itu, B04 bermain imbang 2- 2 di leg awal di Rotterdam saat sebelum menang 1- 0 di leg kedua.

3) Sihir Wirtz

Florian Wirtz dinobatkan selaku Pemain Muda Terbaik Liga Europa buat masa kedua berturut- turut sehabis final masa kemudian serta dia melanjutkannya dengan terpilih selaku Pemain Terbaik Bundesliga Masa Ini. Pemain berumur 21 tahun itu ikut serta dalam 8 berhasil( 4 berhasil, 4 assist) di kompetisi Eropa pada 2023/ 24 serta jadi pemain kunci dalam menolong timnya menggapai final kontinental utama.

Seluruh orang mau meyakinkan diri, serta memanglah sepatutnya begitu sebab suatu regu hidup dari itu[dan] aku pikir seperti itu pendekatan yang pas buat masa baru ini, kata pemain bernomor punggung 10 Leverkusen itu baru- baru ini. Wirtz hendak sangat bergairah buat meyakinkan dirinya di Liga Champions UEFA, diawali di Feyenoord.

4) Aspek Xabi

Seluruhnya berganti untuk Bayer 04 di dasar kepemimpinan pelatih berbakat serta haus gelar asal Spanyol ini. Diawali pada 5 Oktober 2022– dikala dia mengambil alih kendali di BayArena– para penggemar Leverkusen sudah terpesona oleh pelatih yang sudah memenangkan segalanya. Selaku pemenang Liga Champions selaku pemain bersama Liverpool serta Real Madrid, pengalaman laki- laki berumur 42 tahun ini dalam kompetisi tersebut hendak jadi peninggalan besar untuk Leverkusen, yang berkompetisi di antara klub- klub elite Eropa buat awal kalinya semenjak 2019/ 20.

Aku senantiasa terkesan dengan mentalitas Xabi Alonso, kata mantan pelatih Leverkusen Jupp Heynckes kepada Majalah Werkself. Aku mempunyai ikatan yang sangat istimewa dengan wilayah Basque tempat Xabi Alonso berasal, tambah mantan pelatih Athletic Bilbao tersebut– yang memenangkan Piala Eropa dikala melatih Bayern Munich serta Real Madrid.

Aku sangat terkesan dengan orang- orang di situ. Temperamen[Alonso] telah nampak semenjak dini. Seperti itu pangkal kesuksesan besarnya. Dalam 9 bulan pertamanya[menangani Bayer 04], dia menyadari dengan pas di mana titik lemahnya, di mana skuadnya butuh diperkuat, di mana dibutuhkan lebih banyak mutu.” Tidak diragukan lagi Alonso hendak sama cerdiknya dikala menyusun rencana permainannya buat pertandingan pembuka Leverkusen di Liga Champions.

5) Perilaku pantang menyerah

Permasalahan untuk regu yang mengalami juara ganda masa kemudian merupakan lawan sangat takut kalau juara Jerman itu tidak hendak sempat kalah. Leverkusen mencetak 17 berhasil pada masa bonus waktu di seluruh kompetisi masa kemudian, dengan 34 berhasil terbentuk semenjak menit ke- 80.

Masa baru melihat banyak mentalitas pantang menyerah yang sama kala Bayer mengalahkan Stuttgart lewat adu penalti buat mengangkut Piala Luar biasa sehabis penyerang Patrik Schick membandingkan peran( 2- 2) pada menit ke- 88.-detikbola.id