Ikeda optimistis dengan kesempatan Jepang
3 min readIkeda optimistis dengan kesempatan Jepang -Paris: Futoshi Ikeda percaya Jepang bisa mengklaim medali pertamanya dalam kompetisi perempuan di Olimpiade semenjak 2021 dengan senantiasa berpegang pada style sepak bola mereka sendiri walaupun menemukan tantangan berat di fase tim turnamen masa panas ini
Nadeshiko sudah diundi buat mengalami pemegang gelar Piala Dunia Perempuan FIFA dikala ini Spanyol dan juara Amerika Selatan dikala ini Brasil serta pemenang gelar Afrika 11 kali Nigeria di Olimpiade Paris, namun Ikeda menolak berlagak pesimis.
Kami mau bermain lebih kasar daripada apa yang kami jalani di turnamen terakhir,” kata Ikeda kepada the- AFC. com, merujuk pada penyelesaian perempat final Jepang di kandang sendiri di Tokyo pada tahun 2021.
Kami percaya dapat menampilkan penampilan ala Nadeshiko, serta kami berjanji hendak bermain dengan usaha 100 persen. Serta dengan bermain semacam ini dari pertandingan ke pertandingan, aku percaya hendak terdapat medali yang menanti kami.
Jepang sudah menggapai babak sistem gugur turnamen Olimpiade di 4 dari 5 turnamen terakhir, dengan Nadeshiko cuma absen pada tahun 2016 kala negeri tersebut kandas lolos ke Olimpiade di Rio de Janeiro. Penampilan terbaik negeri itu terjalin di London 4 tahun saat sebelum kekecewaan itu kala Norio Sasaki bawa timnya ke final, di mana Jepang kalah 2- 1 melawan Amerika Serikat serta bawa kembali medali perak.
Ikeda tidaklah orang asing untuk kesuksesan di panggung internasional sehabis bawa Jepang mencapai gelar Piala Dunia Perempuan U20 FIFA pada tahun 2018 serta mantan bek ini sudah menduduki jabatannya dikala ini semenjak tahun 2021, kala dia mengambil alih Asako Takakura di pucuk pimpinan.
Dia melihat timnya melaju ke semifinal Piala Asia Perempuan AFC India 2022™, saat sebelum mengetuai Nadeshiko ke perempat final Piala Dunia Perempuan FIFA di Australia serta Selandia Baru pada tahun 2023.
Dalam ekspedisi mengarah 8 besar, regu Ikeda mengalahkan juara bertahan Spanyol dengan skor 4- 0 di Wellington pada fase tim, namun dengan kedua negeri hendak berjumpa pada bertepatan pada 25 Juli, laki- laki berumur 53 tahun itu ketahui kalau penampilan lebih dahulu tidak hendak banyak mempengaruhi pada apa yang hendak terjalin di Nantes.
Pertandingan awal turnamen senantiasa berarti,kata Ikeda, yang timnya mengalahkan DPR Korea dalam 2 leg buat mengamankan tempat di Paris.Kami butuh mempersiapkan diri secara merata buat mengawali Olimpiade dengan performa yang baik.
Kemenangan melawan Spanyol di Piala Dunia Perempuan FIFA terakhir telah jadi peristiwa di masa kemudian. Kami mendapatkan keyakinan diri dari kemenangan itu, namun kami wajib memikirkan gimana kami bersaing dengan mereka kali ini.
Lagi pula, ini hendak jadi pertandingan yang susah. Aku mau memperpanjang durasi serbuan kami dibanding pertandingan terakhir melawan Spanyol.
Jepang menindaklanjuti pertemuan mereka dengan Spanyol dengan mengalami Brasil di Paris pada 28 Juli saat sebelum menutup komitmen babak penyisihan tim mereka melawan Nigeria 3 hari setelah itu di Nantes.
Cuma 2 peraih peringkat paling atas yang dipastikan lolos, sebaliknya 2 peraih peringkat ketiga dengan rekor terbaik di ketiga tim pula lolos.
Aku ketahui kalau kami hendak mengalami tim- tim kokoh di Olimpiade terlepas dari hasil undian, yang cuma diiringi 12 regu,kata Ikeda.Kami butuh mencapai poin dari negara- negara kokoh buat melaju ke babak sistem gugur.
Seluruh regu mewakili tiap konfederasi, jadi tiap pertandingan hendak jadi pertandingan yang susah. Kami pula butuh lebih mencermati keadaan raga kami sepanjang turnamen sebab kami wajib bertanding tiap 3 hari.”
Walaupun jadwalnya padat, Ikeda percaya timnya hendak siap mengalami tantangan di depan.
Kami tidak bisa melaksanakan kegiatan regu di luar agenda internasional saat sebelum Olimpiade, namun para pemain kami sudah mempersiapkan diri secara orang buat turnamen tersebut,katanya.Kami mengawali kamp pelatihan pada 8 Juli, serta berencana buat memoles diri sepanjang periode ini.
Kami tidak merasa tertekan dengan hasil Olimpiade terakhir. Aku sudah memohon para pemain kami buat bermain lebih kasar semenjak Tokyo 2020 serta kami hendak berupaya sebaik bisa jadi buat memenangkan medali awal kami semenjak London 2012. detikbola.id