April 21, 2025

Detikbola

Update Berita Paling Populer Seputar Sepakbola

Keputusan Ange Postecoglou dipertanyakan di kalahnya Tottenham

6 min read

Keputusan Ange Postecoglou dipertanyakan dalam kalahnya Tottenham – Ini merupakan hari yang tidak bisa dibiarkan untuk regu Tottenham asuhan Ange Postecoglou dikala mereka kalah 1- 0 melawan Crystal Palace pada hari Minggu. Respon Guglielmo Vicario dikala peluit ciri berakhirnya pertandingan telah menampilkan seluruhnya. Di akhir kekalahan 1- 0 melawan Crystal Palace di Selhurst Park, para pemain Tottenham berjalan ke sudut terjauh stadion buat bertepuk tangan kepada para pendukung yang tiba serta si penjaga gawang cuma dapat memohon maaf atas apa yang sudah terjalin.

Para pendukung tandang tidak dapat bersorak gembira sehabis penampilan kurang baik regu asuhan Ange Postecoglou. Mengalami pertandingan dengan performa yang baik sehabis 7 kemenangan dari 8 pertandingan di seluruh kompetisi, Tottenham nyatanya tidak hendak meninggalkan SE25 dengan poin optimal.

Di sisi lain, Crystal Palace pantas mencapai kemenangan awal mereka di Liga Primer Inggris masa 2024/ 25 sehabis membuat lawan- lawan mereka kesusahan. Spurs tidak sempat bangkit serta kekalahan terakhir mereka saat ini membuat mereka terletak di posisi kedelapan klasemen Liga Primer Inggris sehabis 4 kali menang, satu kali seri, serta 4 kali kalah dari 9 pertandingan awal mereka.

Tottenham lagi berjuang buat memperoleh konsistensi di liga dikala ini, sehingga tertinggal 5 poin dari Aston Villa di posisi keempat serta 10 poin dari pemimpin liga Manchester City. Tidak hanya tendangan Brennan Johnson yang menimpa tiang gawang serta James Maddison yang memforsir Dean Henderson melaksanakan penyelamatan dengan satu tangan menjelang akhir babak awal, Lilywhites tidak sempat membagikan tekanan kokoh kepada lawan ataupun menghasilkan kesempatan yang jelas dalam upaya mereka buat kembali ke pertandingan.

Nyaris mencetak gol lewat Maxence Lacroix saat sebelum Jean- Phillipe Mateta bawa Eagles unggul pada menit ke- 31, Palace mempunyai beberapa kesempatan di babak kedua buat menaikkan skor pada dikala Tottenham kandas memahami bola. Spurs bisa jadi beruntung sebab mereka cuma kebobolan satu gol sehabis Vicario melaksanakan penyelamatan gemilang dengan satu tangan di menit- menit akhir buat menggagalkan usaha Adam Wharton.

Pas sehabis peluit ciri berakhirnya pertandingan dibunyikan, pemain internasional Italia itu bergabung dengan rekan- rekannya mengarah ke tribun tandang serta mengangkut kedua lengannya lumayan lama buat memohon maaf kepada para penggemar. Pemain berumur 28 tahun itu ketahui kalau apa yang dicoba timnya tidak bisa diterima serta dia mau menjelaskannya dengan jelas kepada para pendukung.

Kekalahan hari ini mengecewakan. Kami tidak menyangka hasil ini hari ini, namun begitulah terdapatnya, katanya dikala berdialog kepada SPURSPLAY sehabis pertandingan. Tiap hasil mempunyai suatu buat dikatakan serta dikatakan kepada kami kalau bisa jadi kami tidak berjuang sebaik yang kami dapat hari ini. Ini mengecewakan, kami wajib menganggapnya sangat individu serta itu tentu sangat menyakitkan.

Untungnya dalam sepak bola, kami mempunyai peluang lain dalam 2 hari dalam pertandingan besar. Saat ini kami wajib menanggapinya secara individu serta menganalisis pertandingan ini serta melangkah maju sebab dalam 2 hari lagi kami mempunyai pertandingan lain.

Dia meningkatkan: Ya, pasti saja mereka betul- betul menginginkannya, namun kita wajib ketahui kalau kala Kamu tiba serta bermain di kandang lawan di Liga Primer, tiap regu mempunyai sedikit lebih banyak perihal buat ditunjukkan di hadapan para penggemar mereka. Dalam perihal perilaku, dalam perihal kekuatan, dalam perihal melindungi bermacam perihal. Hari ini mereka menunjukkannya serta kami menampilkan lebih sedikit dari mereka.

Untuk kami selaku regu, kami wajib tingkatkan aspek ini sebab buat memenangkan pertandingan sepak bola, bukan cuma tentang bermain sepak bola dengan baik, namun pula tentang hal- hal semacam ini. Kami wajib lekas melaksanakannya sebab kami butuh mengganti hasil yang sangat banyak ini dengan naik turun, naik turun. Kami wajib lebih normal dalam hasil kami sebab kami mempunyai mutu namun mutu terkadang tidak lumayan.

Tottenham belum seluruhnya berjaya di Liga Primer masa ini. Walaupun menang meyakinkan 3- 0 di Manchester United, anak asuh Postecoglou sepatutnya mendapatkan poin optimal di Leicester City serta Brighton& Hove Albion serta kembali dengan paling tidak satu poin dikala kalah di Newcastle United.

Yang bisa jadi tidak menolong perjuangan mereka di Selhurst Park merupakan pemilihan lini tengah. 8 hari lebih dahulu Postecoglou sudah mengganti lapisan pemain dikala sela waktu melawan West Ham serta masuknya Pape Matar Sarr selaku pengganti Maddison teruji krusial untuk hasil akhir.

Di tengah ciri tanya apakah Sarr ataupun Maddison hendak jadi starter melawan Palace, pemain internasional Inggris, yang tampak gemilang dalam kemenangan atas AZ Alkmaar di tengah minggu, menemukan peluang buat mengambil alih pemain andalan Senegal tersebut. Tottenham sama sekali tidak mempunyai tenaga serta tenaga di lini tengah, sehingga Yves Bissouma wajib bekerja keras buat bangkit serta menghentikan Palace supaya tidak seluruhnya mengalahkan mereka.

Bisa jadi mengejutkan kalau Postecoglou tidak merendahkan Sarr serta menunggu buat mengambil alih Maddison ataupun Dejan Kulusevski dikala sela waktu, serta malah menunggu sampai menit ke- 62 saat sebelum memasukkan pemain muda tersebut. Kulusevski tidak bisa membagikan pengaruh dalam game sebab permainannya yang rumit digagalkan seluruhnya oleh Wharton, Jefferson Lerma, serta Will Hughes, yang mengambil alih pemain Kolombia tersebut di dini babak awal. Maddison tampak sedikit lebih baik daripada pemain no 21 Tottenham tersebut, namun dia tidak bisa menyerupai tingkat yang dia tunjukkan 3 hari lebih dahulu.

Mikey Moore, yang pula tampak menawan dalam pertandingan melawan AZ, menemukan peluang bermain penuh di Liga Primer sedangkan Son Heung- min kembali absen sebab luka. Keputusan itu disambut baik oleh para penggemar Tottenham dikala kabar regu tersiar pada jam 12. 45 siang, namun pemain berumur 17 tahun itu tidak bisa betul- betul mempengaruhi game.

Dia bermain positif dikala memahami bola, paling utama dikala berlari di dini game yang menyebabkan Wharton menjepit tumitnya serta menjatuhkannya. Tetapi, perihal itu tidak sempat sukses untuk 3 pemain depan, dengan Dominic Solanke bekerja keras semacam biasa namun cuma sukses membebaskan satu tembakan ke gawang.

Di lini balik, penggemar Spurs ataupun Postecoglou tidak hendak ingin melihat gol Mateta sebab gol itu lebih ialah kesalahannya sendiri dikala berupaya mengumpan bola. Umpan terpotong Cristian Romero di zona pertahanan lawan tidaklah umpan yang baik untuk Micky van de Ven sebab bola pantul membolehkan Daniel Munoz buat mendekat serta menempatkan pemain Belanda itu dalam posisi yang kurang baik.

Umpan Van de Ven yang diperuntukan kepada Destiny Udogie setelah itu dipotong, serta Mateta dengan pas membebaskan tembakan ke tiang balik sehabis umpan silang Munoz yang sangat bagus dari Eberechi Eze. Itu merupakan game yang luar biasa dari pemain internasional Inggris itu serta membuat Romero serta Pedro Porro betul- betul tersingkir dari game.

Aku pikir apalagi saat sebelum itu kami dapat menanggulangi suasana tersebut dengan lebih baik, namun itu merupakan gol yang kurang baik serta kami wajib melaksanakannya dengan lebih baik serta tidak kebobolan semacam itu, kata Postecoglou tentang gol tersebut dalam konferensi pers pascapertandingannya. Terdapat pemecahan lain di luar situ serta sekali lagi, apalagi pada dikala itu kami tidak wajib kehabisan ketenangan.

Kayaknya kami mau seluruhnya berjalan mudah serta kami ketahui itu tidak terjalin, paling utama dalam pertandingan semacam hari ini. Masih terdapat metode buat mengatasinya, namun itu merupakan gol yang kurang baik sebab pertandingan senantiasa semacam adu jotos. Pertandingan tidak hendak sempat jadi pertandingan dengan banyak kesempatan ataupun betul- betul terbuka, jadi kebobolan semacam itu mengecewakan.

Postecoglou pula sangat jujur​​dalam penilaiannya terhadap pertandingan tersebut serta melaporkan kalau timnya tidak sanggup menguasai dengan baik apa yang terjalin di luar situ.

Itu merupakan pertandingan yang berganti jadi, serta itu tidak mengejutkan aku, sedikit semacam pertarungan, kata pemain Australia itu. Banyak yang menyudahi, mulai, serta berdiri di dekat. Kami sama sekali tidak mengatasinya dengan baik. Kami tidak menguasai dengan benar watak dari apa yang terjalin di luar situ. Itu berganti jadi sedikit pertarungan. Mereka mengatasinya lebih baik daripada kami.

Dia meningkatkan: Tidak, aku tidak mau mereka bermain dengan style mereka sendiri. Yang mau aku coba jalani merupakan membuat orang- orang membiasakan diri dengan style bermain kami. Sebagian di antara lain di luar kendali sebab mereka jelas hendak berlagak lumayan kasar dalam pendekatan mereka, yang tidak mengejutkan. Serta gimana wasit menanganinya, bukan dalam perihal tantangan namun dalam perihal penghentian serta mengulur waktu, seluruh itu di luar kendali kami. Tetapi, aku merasa kala kami mengatur kondisi, kami dapat menanganinya dengan lebih baik.

Kami kesimpulannya melaksanakan hal- hal konyol, melaksanakan pelanggaran konyol, serta kehabisan ketenangan, yang memperparah game dikala Kamu tidak dapat memperoleh traksi. Jadi, aku pikir kami memusatkan rasa frustrasi kami dengan metode yang salah, alih- alih menghadapinya sebagaimana sepatutnya.

Semacam yang disebutkan Vicario di atas, Tottenham wajib menampilkan sisi lain dari game mereka buat memenangkan pertandingan serta mereka saat ini mempunyai peluang sempurna buat melupakan kekalahan dikala mengalami Manchester City di Piala Carabao pada Rabu malam. Klub London utara itu menemukan hasil imbang yang susah namun pertandingan ini bisa dimenangkan dengan City yang diharapkan melaksanakan pergantian.

Tottenham tidak cuma butuh menang buat melindungi harapan mereka mencapai trofi, mereka pula butuh mengklaim kemenangan buat menolong membetulkan kesalahan kekalahan dari Crystal Palace, yang tidak diragukan lagi ialah penampilan terburuk mereka sepanjang 90 menit masa ini. Respon Vicario dikala pertandingan berakhir berdialog banyak.-detikbola.id