April 21, 2025

Detikbola

Update Berita Paling Populer Seputar Sepakbola

Lukas Podolski: legenda Bundesliga serta Jerman

6 min read

Lukas Podolski: legenda Bundesliga serta Jerman -Lukas Podolski merupakan legenda Bundesliga yang sempat jadi bintang untuk Cologne serta Bayern Munich di liga utama Jerman, sekalian mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola negaranya berkat kedudukannya dalam kemenangan Piala Dunia FIFA 2014. bundesliga.com berikan penghormatan kepada bocah Cologne yang tampak sangat, sangat bagus ini.

Aku kerap ditanya, ‘Apa. momen terbaik Kamu dalam sepak bola?’. Sejujurnya, aku tidak memiliki satu juga momen terbaik, kata Podolski pascapensiun. Dari tahun 2003 sampai saat ini aku benar-benar senang dengan totalitas karier aku Banyak kota, kemenangan, kekalahan, berhasil assist — itu seluruh bagian dari diri aku serta mendefinisikan aku

Dia pasti sempat bermain di beberapa kota serta negeri istimewa: Munich bersama Bayern , London bersama Arsenal, Milan bersama Inter, serta Istanbul bersama Galatasaray. Tetapi bila terdapat satu kota yang benar-benar menggambarkan Podolski, itu merupakan Cologne

Podolski tidak lahir di situ Dia lahir ke dunia pada bertepatan pada 4 Juni 1985 di kota Gliwice, Polandia. Tetapi dia baru berumur 2 tahun kala orang tuanya, mantan pemain sepak bola Waldemar serta mantan pemain bola tangan internasional Krysztyna, serta kerabat perempuannya menyeberangi perbatasan ke Jerman Barat, mengarah Domstadt buat bergabung kembali dengan kakek-nenek dari pihak bapak anak-anaknya.

Kami tidak memiliki apa-apa, kata Waldemar, yang pindah pada saat-saat terakhir Perang Dingin. Dikala seperti itu Lukas mulai menggemari sepak bola. Tiap hari, ia hendak terletak di lapangan bermain sembari bawa bola.

Ekspedisi panjang sudah ditempuhnya dari usaha percobaan awal di Bergheim, pinggiran kota Cologne, sampai mempunyai serangkaian toko kebab, toko es cream merk baju berolahraga dengan toko di tengahnya, serta ya, secara universal dikira selaku legenda hidup kota tersebut.

Perasaan itu bersama berbalasan. Susah diungkapkan dengan kata-kata, kata Podolski, berupaya menciptakan metode buat mengatakan hubungannya dengan kota yang sudah buatnya demikian. Terdapat kalanya aku benar-benar jatuh cinta padanya. Dikala aku mendarat di lapangan terbang ataupun berjalan di jalan-jalan tertentu, dikala aku memandang stadion misalnya, aku merasakan kupu-kupu di perut aku Setelah itu aku menyadari kalau aku telah di rumah.

Dia tidak senantiasa merasa aman Berasal dari keluarga imigran, awal mulanya Podolski apalagi bukan Lukas – dia malah menulis nama depannya dengan ejaan Polandia Łukasz. Tetapi keahlian sepak bolanya, yang menonjol semenjak dini buatnya menemukan pujian di area sosial, serta pula julukan yang buatnya diketahui secara umum di Jerman.

Dia baru berumur 6 tahun dikala bergabung dengan Jugend 07 Bergheim, klub lokalnya, serta dalam waktu 4 tahun dia menggunakan kaus klub sepak bola kesayangannya: 1. FC Köln . Dengan banyaknya pemain bernama Lukas dalam skuad, Podolski dijuluki ‘Poldi’. . Serta ya, julukan itu menempel sampai saat ini

Aku langsung saja mencobanya serta menerima tantangan itu, jelas Podolski tentang gimana dia menguatkan dirinya dalam area yang sangat kompetitif. Aku merupakan anak dari Polandia, anak imigran, yang tidak membiarkan dirinya ditekan dalam latihan. Aku mengatakan kepada diri sendiri, ‘Nah,. saat ini kalian di mari berlatihlah!’. Pasti saja, Kamu pula memerlukan sedikit keberuntungan serta pelatih yang yakin pada Kamu Itu pula yang terjalin pada aku Serta seluruh orang ketahui apa yang terjalin sehabis itu.

Marcel Koller merupakan orang yang diartikan Podolski, orang yang memandang kemampuan serta mengambil resiko Di dini masa 2003/04, Podolski yang berumur 18 tahun masih jadi bagian dari regu muda klub — mencetak 8 berhasil dalam 8 pertandingan pembuka buat regu U19 — serta menarik atensi Koller.

Aku jadi pelatih Cologne pada bulan November 2003 serta tidak lama sehabis itu aku memandang Lukas Podolski di lapangan sepak bola buat awal kalinya. Kamu langsung menyadari banyak perihal kalau dia mempunyai kaki kiri yang sangat kokoh pusat gravitasi yang sempurna, kalau dia sangat dinamis serta bertenaga, jelas Koller, yang memutuskan buat bawa anak didiknya yang masih muda ke kamp pelatihan regu utama serta sisanya merupakan yah, sejarah sepak bola Jerman.

Pasti saja, pertaruhan Koller membuahkan hasil yang sangat baik. Pada 11 November 2003, Podolski menandatangani kontrak handal pertamanya, serta 11 hari setelah itu dia jadi pemain Bundesliga yang melaksanakan debutnya melawan Hamburg . 3 hari setelah itu dia mencetak goal pertamanya dari 55 berhasil liga utama Jerman buat klub tersebut dalam hasil imbang 1-1 dengan Hansa Rostock . Dia mengakhiri masa dengan 10 berhasil dalam 19 penampilan Bundesliga, sesuatu prestasi yang belum sempat dicapai lebih dahulu oleh seseorang pemain berumur 18 tahun. Seberapa hebat pencapaian itu? Florian Wirtz — produk perguruan muda Cologne yang lain — sukses menyerupai rekornya. Itu terjalin pada September 2021.

Dahulu tidak semacam saat ini Di masa aku cuma sedikit pemain yang dapat bermain di liga utama di umur muda, jelas Podolski. Aku ketahui apa yang aku berutang kepada Marcel Koller. Tanpa ia aku bisa jadi bermain buat Bergheim dikala ini, serta tidak hendak dapat mempunyai karier semacam ini.

Tidak terdapat yang dapat menghentikan keajaiban anak muda Cologne. Permasalahan klub merupakan kalau anggota regu yang lain benar-benar bisa dihentikan. Terdegradasi pada masa itu, mereka lekas bangkit kembali berkat berhasil paling banyak Podolski di liga, 24 berhasil dalam 30 pertandingan Bundesliga 2, namun setelah itu turun lagi sebab 12 berhasil liga utama dari penyerang muda itu tidak lumayan Dikala klub kesayangannya naik turun dari divisi ke divisi, Podolski wajib pindah buat membenarkan kariernya senantiasa menanjak.

Aku menantikan tantangan baru, kata Podolski, yang – berumur 21 tahun – diharapkan buat melangkah maju dalam kariernya yang tidak bisa dia jalani bersama Cologne dikala itu sehingga dia pindah ke Bayern. Satu tahun lagi di divisi kedua tidak hendak baik untuk aku

Kemampuan Podolski sudah ditingkatkan secara signifikan oleh penampilan internasionalnya. Sehabis melaksanakan debutnya selaku pemain kejutan dalam skuad buat UEFA Euro 2004, dia jadi tokoh utama dalam membangun kembali regu nasional serta jadi kunci untuk Jerman yang menempati posisi ketiga di Piala Dunia FIFA kandang mereka pada tahun 2006, di mana Podolski dinobatkan selaku Pemain Muda Terbaik, mengungguli pemain semacam Lionel Messi serta Cristiano Ronaldo.

Namun kenapa tidak Polandia? Bayangkan apa yang dapat dicoba Robert Lewandowski serta dirinya di lini depan bersama-sama… Tidak seseorang juga menganjurkan aku buat bermain buat Polandia kala itu masih membolehkan jelas Podolski. Petugas kehabisan peluang mereka.

Karier internasionalnya tumbuh pesat semacam yang sepatutnya terjalin pada karier klubnya, namun malah terhenti di Bayern. Di dasar asuhan Felix Magath, Ottmar Hitzfeld, serta Jürgen Klinsmann , wujud bapak di Piala Dunia 2006, Podolski tidak sempat benar-benar sesuai dengan juara Jerman yang membongkar rekor itu. Dia bermain penuh sepanjang 90 menit cuma dalam 13 dari 71 pertandingan liga, serta cuma mencetak 13 berhasil hasil yang sangat sedikit buat bakat semacam itu.

2 dari gol-gol itu terbentuk – bersama dengan 5 assist – dalam 5 penampilan terakhirnya di liga buat klub tersebut dikala Klinsmann digantikan oleh Jupp Heynckes. Bila Heynckes tiba lebih dini kata presiden Bayern dikala itu Uli Hoeneß sebagian tahun setelah itu Lukas bisa jadi masih bermain buat kami.

Tetapi kehancuran sudah terjalin Bila aku ketahui kalau seluruhnya hendak berjalan semacam ini, hingga aku tidak hendak menandatanganinya, kata Podolski. Apalagi koleksi medalinya yang meningkat dikala Bayern menang 2 kali pada 2007/08 tidak bisa meredakan rasa sakitnya. Walaupun dia masih mempunyai 12 bulan tersisa dalam kontraknya di Allianz Arena , cuma terdapat satu tempat yang di idamkan Podolski menjelang akhir masa 2008/09.

Aku mau kembali ke Effzeh , ke para penggemar, Südkurve , katanya. Aku dapat saja bermain di Liga Champions sepanjang bertahun-tahun, namun dikala itu, aku tidak hirau

Gimana Cologne sanggup mendatangkan seseorang bintang kembali ke kampung tamannya Michael Schumacher. Ya, bukan cuma berkat juara dunia Resep Satu 7 kali yang lahir di luar Cologne, namun dia pula menyumbang €875 dari ditaksir bayaran transfer €10 juta dengan membeli sebagian dari 37.500 piksel foto Podolski daring dengan harga €25 per piksel yang sebagian digunakan buat mendanai kepindahannya.

Jadi, Nak, kalian memutuskan buat menjajaki kata hatimu, tulis Schumacher di web website klub. Saat ini kalian dapat menampilkan apa yang kalian memiliki serta mengizinkan seluruh penggemar FC buat merayakannya lagi.

Laki-laki yang menggunakan nama kota kelahirannya serta lambang di bisep kanannya pasti saja mempunyai jalinan emosional dengan klub tersebut. Aku melaksanakannya dari hati, sebab sebagian dari Cologne senantiasa terdapat dalam diri aku — kota, para penggemar, orang-orang, mereka sudah berikan aku begitu banyak, kata Podolski sehabis mengibarkan bendera klub di lapangan Maracana sehabis Jerman memenangkan Piala Dunia FIFA 2014 , hadiah terbanyak yang diraih Podolski dalam 130 pertandingan yang dimenangkannya buat negaranya.

Selaku pemain opsi utama timnas Jerman dikala itu, tidak mengherankan bila para penggemar Cologne nyaris tidak yakin putra mereka yang berbakat sudah kembali ke RheinEnergieStadion. Tetapi mereka bisa jadi tidak sepatutnya sangat kaget kalau kembalinya si pemain tidak cocok dengan harapan mereka yang besar

Masa pertamanya kembali ialah masa yang susah serta walaupun masa 2010/11 lebih baik — dia mencetak 13 berhasil dalam 32 pertandingan serta dinaikan jadi kapten — kehadiran Stale Solbakken buat masa 2011/12 membuat kehidupan Podolski terus menjadi bergejolak.