Pemain Belanda Yang Sukses Di Liga Jerman
7 min readPemain Belanda Yang Sukses Di Liga Jerman -Sepanjang bertahun- tahun, Bundesliga sudah jadi rumah untuk lebih dari 140 pemain sepak bola Belanda, yang sudah melintasi perbatasan bersama selama 350 mil antara negara- negara orang sebelah buat mengadu nasib di divisi paling atas sepak bola Jerman.
Arjen Robben
Tampak: 201( 99 gol)
Klub: Bayern Munich( 2009- 2019)
Gelar: 8x Bundesliga, 5x Piala DFB, 1x Liga Champions UEFA, 1x Piala Luar biasa UEFA, 1x Piala Dunia Antarklub FIFA, 4x Piala Super
Secara luas dikira selaku salah satu pemain terbaik yang sempat dihasilkan Belanda, Robben menghabiskan satu dekade meneror bek sayap serta bawa Bayern mencapai 10 masa penuh trofi dengan gayanya yang unik serta tidak terdapat duanya, yang walaupun nampak gampang ditebak, teruji mustahil buat dilawan.Meniru style Robbenjadi trik yang sama hebatnya dengan gerakan Cruyff yang legendaris, yang dinamai bagi rekan senegaranya Johan Cruyff. Gerakan itu mengaitkan gerakan memotong dari sayap serta membebaskan tembakan melengkung ke sudut jauh gawang. Gerakan itu simpel, namun sangat efisien; serta itu merupakan bagian dari acara Robben.
Sehabis melaksanakan debutnya melawan Wolfsburg pada 29 Agustus 2009, Robben– yang bergabung dengan klub Bavaria dari Real Madrid– tampak gemilang di pentas Bundesliga lebih dari 200 kali serta cuma kurang satu gol buat menggapai seratus gol. Luka menghalanginya buat menciptakan statistik yang lebih mengesankan, namun kala pemain asal Belanda itu bugat buat bermain, namanya jadi yang awal dalam catatan pemain. Dia mencetak hat- trick pertamanya menjelang akhir masa pertamanya di Bundesliga, menolong Bayern mencapai gelar Bundesliga selaku pencetak gol paling banyak dengan 16 gol– lumayan buat buatnya memperoleh penghargaan Pemain Terbaik Jerman pada tahun 2010.
2 belas gol serta 10 assist cuma dalam 14 penampilan di masa keduanya, yang dipotong setengahnya sebab luka sungguh- sungguh, tidak lumayan buat menolong Bayern mempertahankan gelar mereka, dengan absennya ia sepanjang segala babak awal masa ini serta sebagian pertandingan awal babak kedua tidak bisa disangkal menolong Borussia Dortmund merebut mahkota dari klub Bavaria tersebut. Ia serta Bayern membalas dendam dengan salah satu momen sangat simbolis dalam karier Robben pada tahun 2013, mencetak gol yang membuat timnya mencapai kemenangan Liga Champions UEFA atas Dortmund di Wembley.
Seperti itu salah satunya dikala Robben mengangkut trofi sangat didambakan di sepak bola Eropa, walaupun dia mengakhiri kariernya dengan pengetahuan seperti seseorang tukang perak, sebab dia sangat akrab dengan logam mulia tersebut. 8 gelar Bundesliga serta 5 Piala Jerman, tidak hanya satu Piala Luar biasa UEFA serta Piala Dunia Antarklub FIFA, ialah bagian dari koleksi bakat unik yang pantas dibanggakan.
Mark van Bommel
Tampak: 123( 11 gol)
Klub: Bayern Munich( 2006- 2011)
Gelar: 2x Bundesliga, 2x Piala DFB, 2x Piala Liga
Lebih dahulu bermain buat Barcelona,di mana reputasinya selaku pemain keras melahirkan julukan semacam Sang Penghukum serta Sang Penghancur, Van Bommel berpindah kesetiaan sehabis pertandingan persahabatan pramusim antara klub Catalan tersebut serta Bayern pada bulan Agustus 2006.
Style bermainnya yang kasar serta terfokus membagikan kekuatan yang sangat diperlukan di lini tengah Bayern, serta– sehabis mencetak 3 gol dalam 6 penampilan pertamanya– energi tahan serta staminanya buatnya bermain sepanjang 40 pertandingan di masa debutnya yang awal mulanya dimainkan di dasar asuhan Felix Magath, serta setelah itu Ottmar Hitzfeld. Dia menebus minimnya trofi tahun itu dengan mencapai Bundesliga serta Piala DFB pada masa selanjutnya, sehabis itu dia mengambil alih Oliver Kahn buat jadi kapten asing awal Bayern.
Dengan demikian, dia merupakan orang yang mengangkut trofi ke hawa di akhir masa Bayern selanjutnya yang berakhir dengan 2 kemenangan dalam negeri. Peraih penghargaan Pemain Terbaik Belanda 2 kali( 2001 serta 2005) ini meninggalkan Bavaria setahun setelah itu sehabis tampak sebanyak 187 kali di seluruh kompetisi, serta meninggalkan jejaknya– terkadang secara harfiah– pada banyak lawan.
Klaas- Jan Huntelaar
Penampilan: 184( 84 gol)
Klub: Schalke( 2010- 2017, 2021)
Gelar: 1x Piala DFB, 1x Piala Luar biasa, 1x
Torjägerkanone
Huntelaar awal mulanya membuat nama buat dirinya sendiri di tanah kelahirannya di Heerenveen serta Ajax, saat sebelum bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2008. Ia terletak di bunda kota Spanyol cuma sepanjang satu masa, mencetak 8 gol dalam 20 pertandingan liga, saat sebelum dipinjamkan sepanjang satu tahun ke AC Milan saat sebelum kepindahannya ke Schalke.
Kepindahan ke Gelsenkirchen membuat Huntelaar kembali ke kampung tamannya, Hummelo, yang posisinya tidak jauh dari perbatasan. Kenyataannya, Huntelaar tinggal di Belanda sepanjang masa- masa di Schalke, serta perihal ini bisa jadi sudah membantunya menciptakan performa terbaik dalam kariernya dikala di Bundesliga.
Setelah itu pelatih Schalke Magath, yang sudah melihat Bayern merebut gelar dari timnya masa lebih dahulu, ketahui kalau dia hendak memperoleh pemain yang sudah mencetak lebih dari 100 gol dalam 4 masa di Ajax. Pemain barunya merupakan pemain internasional Belanda yang lagi terletak di puncak kariernya, seorang yang sempat ditafsirkan Louis Van Gaal selakupemain terbaik di dunia, tidak terdapat duanyadi zona penalti.
Sepanjang masa pertamanya bersama Royal Blues, Huntelaar mencetak 126 gol dalam 239 penampilan kompetitif, 8 gol terbentuk dalam 24 pertandingan liga pertamanya serta gol awal terbentuk dikala kekalahan Revierderby melawan rival sekota Borussia Dortmund.
Dia menolong mereka memenangkan Piala DFB 2011, mencetak satu gol dalam kemenangan 5- 0 atas Duisburg di final, serta mempengaruhi dikala the Royal Blues melaju ke semifinal Liga Champions. Prestasi yang lebih baik diraih setahun setelah itu, dikala dia jadi pencetak gol paling banyak Bundesliga pada masa 2011/ 12 dengan 29 gol– pemain Belanda awal serta salah satunya yang melaksanakannya– membentuk kerja sama yang tangguh dengan legenda Spanyol Raul. Huntelaar kembali lagi pada tahun 2021 buat memperingati kemenangan terakhir, namun tidak bisa menyelamatkan Schalke dari degradasi dengan 2 gol dalam 9 pertandingan terakhir karier bermainnya.
Roy Makaay
Tampak: 129( 78 gol)
Klub: Bayern Munich( 2003- 2007)
Gelar:
2x Bundesliga, 2x Piala DFB, 2x Piala Liga
Rudolphus Antonius Makaay, ataupun yang biasa disingkat Roy, jadi pemain sepak bola handal pada umur 15 tahun. Tidak patah semangat sebab ditolak oleh NEC Nijmegen, dia terus berupaya serta kesimpulannya direkrut oleh Vitesse, yang dengannya dia mengetuai catatan pencetak gol paling banyak Eredivisie Belanda dalam sebagian masa berturut- turut. Perihal itu buatnya ditelepon oleh Van Gaal, yang dikala itu jadi pelatih Ajax, namun Makaay yang telah berusia menolak tawarannya serta sukses mencetak 22 gol lagi dalam 39 pertandingan buat Vitesse.
Didekati oleh Jupp Heynckes, Makaay pindah ke Tenerife tetapi datang di situ dikala Heynckes telah berangkat– ke Real Madrid. Sehabis 2 masa di Kepulauan Canary, Makaay pindah ke daratan Iberia buat jadi bagian dari regu Deportivo La Coruna yang dapat dibilang ialah regu terhebat selama sejarah, yang mengangkut gelar LaLiga melawan seluruh rintangan berkat 26 gol Makaay. Sehabis mencetak 38 gol– lebih banyak dari pemain lain di daratan itu pada tahun 2002/ 03– dia pindah ke Bayern.
Daya guna Roy bisa dibanding dengan Gerd Müller,kata presiden Bayern dikala itu Franz Beckenbauer pada September 2004, sehabis penyerang Belanda itu mencetak 3 gol pertamanya di Liga Champions buat Bayern, sehabis lebih dahulu mencetak 31 gol pada masa pertamanya di Bundesliga.
Dia dengan aman jadi pencetak gol paling banyak Bayern dalam 4 musimnya di situ, mengumpulkan 6 trofi serta menemukan julukanhantusebab triknya yang luar biasa buat timbul tanpa nampak serta mencetak gol demi gol.
Rafael van der Vaart
Penampilan: 152( 45 gol)
Klub: Hamburg( 2005- 2008, 2012- 2015)
Gelar:-
Kala Rafael van der Vaart awal kali bergabung dengan Hamburg pada tahun 2005, kota metropolitan Hanseatic itu nampak semacam opsi yang agak tidak bisa jadi. Pemain internasional Belanda itu, yang dinilai selaku salah satu pemain sangat menjanjikan di Eropa, bergabung dengan regu yang terakhir kali mencapai kesuksesan penting- dua gelar Bundesliga serta Piala Eropa pada tahun 1983- terjadi pada tahun van der Vaart lahir.
Dia tiba dari Ajax, sehabis jadi kapten klub raksasa Belanda itu, serta lekas jadi kesukaan pemirsa di Jerman utara. 29 gol serta 35 assist- nya dalam 74 pertandingan Bundesliga menolong the Red Shorts mencapai 3 masa yang sukses- termasuk kualifikasi Liga Champions di akhir tahun pertamanya.
Setelah itu ia pindah ke Real Madrid, sedangkan di Inggris ia bermain buat Tottenham Hotspur. Tetapi, HSV senantiasa jadi klub yang menarik hatinya. Kala peluang buat kembali ke klub lamanya itu timbul pada masa panas tahun 2012, ia mengemasi barang- barangnya serta disambut bak pahlawan.
Kembalinya aku ke Hamburg merupakan mimpi yang jadi realitas untuk aku serta keluarga,pendapat van der Vaart sehabis menandatangani kontrak lagi dengan HSV.Aku mau menolong regu menciptakan kembali keyakinan diri mereka, namun aku tidaklah Superman.
Walaupun begitu, itu merupakan poin yang bisa jadi tergoda buat dibantah oleh banyak penggemar Hamburg, sebab dia kembali jadi urat nadi klub, mengetuai HSV ke posisi ketujuh pada 2012/ 13 serta mempertahankan status mereka selaku salah satunya klub yang senantiasa muncul di divisi utama.
Walaupun dia bisa jadi tidak mempunyai trofi buat ditunjukkan sepanjang 6 tahun di Bundesliga, dia lebih dari semata- mata menebusnya dengan kepahlawanan, pengaruh, serta kemampuannya menghibur.
Master dalam pembuatan
Xavi membangkitkan kembali kenangan hendak banyak pemain Belanda yang mempunyai metode luar biasa yang sempat menghiasi Bundesliga di masa kemudian. Saat ini di masa keduanya dipinjamkan ke RB Leipzig, para penggemar sepak bola hebat menantikan prospek dirinya mencetak lebih banyak gol serta assist yang luar biasa, sehabis 2 kali meraih
penghargaan gol Terbaik Bundesliga serta Pendatang Baru Terbaik Bulan Ini dalam masa pertamanya di Jerman.
Keahlian juggling, spin, turn, serta drive tajamnya dikala melawan Bayer Leverkusen pada 2023/ 24 merupakan salah satu momen kejeniusannya yang tentu hendak dikenang selama masa.
Bek sayap Jeremie Frimpong sudah mengamankan tempatnya dalam sejarah klub serta sepak bola Jerman selaku bagian berarti dari mesin pemenang gelar tidak terkalahkan masa 2023/ 24- dengan satu dari 9 golnya dalam kampanye itu menutup kemenangan memastikan 3- 0 atas mantan juara Bayern.
Pemain sayap Borussia Dortmund Donyell Malen pula tampak menawan dalam 3 musimnya di Jerman, mencetak 28 gol dalam 85 penampilan pertamanya di Bundesliga. Tradisi bintang- bintang Belanda yang kaya pasti tidak menampilkan isyarat hendak luntur!-detikbola.id