Sporter Menjadi Pemain Ke 13 Bagi QRP
3 min readSporter Menjadi Pemain Ke 12 Bagi QRP -Dia merupakan seseorang handal sejati, namun di dunia di mana orang- orang baik kerap kali berakhir di posisi terakhir, dia tidak demikian. Dia masih berlatih keras semacam hari pertamanya di klub serta terdapat rumor kalau dia masih jadi salah satu pemain sangat fit di klub, walaupun umurnya nyaris tiba 40 tahun.
Aku, semacam banyak penggemar Palace, sangat menyayangi Julian. Dapat dibilang lebih dari rasa cinta aku kepada sebagian keluarga aku. Tetapi, dia telah lama terletak di mari sehingga dia betul- betul terasa semacam keluarga, seperti itu sebabnya kabar ini sangat menyakitkan.
Aku ingat kala dia datang di Selhurst dari Dundee, dengan kuncir kuda yang sangat meragukan serta tatapan mata yang bersemangat. Terdapat pertandingan persahabatan pramusim melawan QPR saat sebelum dimulainya masa 2004/ 5 serta para penggemar telah mulai meneriakkanDia memiliki potongan rambut yang kurang baik/ dia melindungi Palace senantiasa bertahantentang kiper baru Argentina kami.
Serta nyatanya ia merupakan seseorang penjaga gawang yang hebat. Cuma sedikit pemain lain dalam sejarah Palace- sebenarnya aku tidak percaya terdapat yang semacam itu- yang sukses membalikkan nasib mereka dengan sangat spektakuler. Dalam pertandingan kompetitif keduanya selaku pemain Eagle, ia berupaya menggiring bola melewati Kevin Campbell dari Everton namun bola direbut serta ia panik, menjatuhkan penyerang itu serta menimbulkan penalti.
Dia kehabisan tempatnya tidak lama sehabis itu kepada Gabor Kiraly serta banyak penggemar bisa jadi mengira mereka telah tidak melihatnya lagi. Dia wajib menunggu 2 tahun buat kembali ke regu, namun kerja keras serta kesabarannya sepanjang itu menampilkan semacam apa dirinya.
Peninggalan Speroni di Palace bisa jadi hendak buatnya dikenang selaku salah satu pemain terbaik serta sangat disegani di klub, namun itu belum lumayan buat menggambarkan akibatnya di lapangan.
Sangat banyak momen yang tidak bisa disebutkan di mana dia seseorang diri memenangkan poin Palace.
Penyelamatan
penalti di Derby pada masa promosi yang menolong memperoleh 3 poin berharga dalam perebutan play- off.
Penyelamatan itu
dicoba Ashley Barnes pada leg awal semifinal play- off di Brighton tahun itu serta setelah itu menepis bola dari kaki Troy Deeney di final kala pemain Watford itu nyatanya hendak mencetak berhasil. Kevin Phillips turun ke sisi lain, mengeksekusi penalti, serta sisanya merupakan sejarah.
Setelah itu terdapat penyelamatan yang tidak terhitung jumlahnya di Liga Premier sebagian masa selanjutnya yang menciptakan poin yang tidak terhitung jumlahnya, seluruhnya berharga dalam perjuangan Palace melawan degradasi.
Dapat dibilang tidak terdapat pemain lain yang mempunyai pengaruh sebesar itu untuk Crystal Palace dalam dekade terakhir. Dia terdapat di situ kala regu wajib mencapai hasil di Sheffield Wednesday pada tahun 2010 buat menjauhi degradasi ke League One serta kemampuan likuidasi; dia terdapat di situ buat promosi serta berikutnya melaksanakan bagiannya buat mempertahankan Eagles di Liga Premier.
Dia sudah bermain sepanjang 18 masa selaku pemain sepak bola handal; 15 masa di antara lain di Palace, jadi tidak mengherankan dia mempunyai klub ini begitu berharga di hatinya serta mengingat seluruh yang sudah dia jalani buat Eagles, para penggemar juga memilikinya dengan berharga di hati mereka.
Dia hirau dengan klub ini dengan metode yang tidak banyak dicoba pesepakbola. Bila terdapat kegiatan amal yang diadakan di klub ataupun oleh Palace For Life Foundation, Kamu bisa mengandalkan kenyataan kalau dia hendak menyumbangkan waktu luangnya buat terletak di situ, mendoakan orang lain, serta ikut serta.
Ia pada dasarnya merupakan Tuan Crystal Palace serta tanpa ia di klub segalanya tidak hendak terasa sama.
Apa juga yang hendak dikerjakannya berikutnya; entah bermain di tempat lain, kembali selaku pelatih ataupun pensiun, dia hendak senantiasa diterima kembali di Selhurst Park serta mudah- mudahan dia hendak membuka Julian Speroni Main Stand yang baru direnovasi dalam sebagian tahun. Terima kasih atas segalanya, Manos de Dios.-detikbola.id