Tottenham Hotspur tertawa Terbahak Dengan Sikap Adrien Rabiot
2 min readTottenham Hotspur tertawa Terbahak Dengan Sikap Adrien Rabiot -Pemain internasional Prancis Adrien Rabiot sudah menawarkan dirinya ke Tottenham, 6 tahun sehabis menolak klub tersebut dengan metode brutal dengan melaporkan kalau mereka tidak lumayan baik buat merekrutnya
Adrien Rabiot menolak kepindahan ke Tottenham dengan metode yang brutal sebagian tahun kemudian, namun saat ini dia kembali lagi. Jendela transfer bisa jadi sudah ditutup namun Rabiot, yang dikala ini berstatus leluasa agen sehabis meninggalkan Juventus pada bulan Juli, masih penuhi ketentuan buat pindah ke sesuatu tempat.
Bagi TBR Football, pemain Prancis berumur 29 tahun itu sudah menawarkan diri kepada Tottenham serta Arsenal dalam upaya buat mengamankan jalur kembali dari keterpurukan. Dia sudah menerima tawaran dari klub- klub di Arab Saudi serta Turki, namun dikenal kalau dia lebih suka menandatangani kontrak dengan regu di salah satu liga top Eropa.
Tetapi, tuntutan pendapatan Rabiot dapat saja menggagalkan langkah tersebut, dengan laporan yang menampilkan kalau gelandang tersebut memohon dekat£220. 000 per pekan. Selaku perbandingan, pemain dengan pendapatan paling tinggi di Tottenham, Son Heung- min, menerima pendapatan£190. 000 per pekan, sedangkan cuma 5 pemain Spurs yang mendapatkan pendapatan lebih dari£100. 000 per pekan.
Regu asuhan Ange Postecoglou sangat padat jadwal selama masa panas. Mereka tidak cuma membongkar rekor transfer dengan mendatangkan striker Bournemouth Dominic Solanke dengan harga£65 juta, mereka pula menggelontorkan dana sebesar£71 juta buat mendatangkan 4 pemain muda yang sangat berbakat.
Yang jadi permasalahan untuk Rabiot merupakan 2 dari pemain muda tersebut, Archie Gray serta Lucas Bergvall, bermain di lini tengah, yang bisa jadi berarti Spurs tidak hendak sangat berupaya menerima tawaran pemain internasional Prancis itu, paling utama dengan pemain semacam Rodrigo Bentancur, Pape Matar Sarr, serta Yves Bissouma yang pula terdapat dalam skuad.
Kendati demikian, kesusahan Rabiot ialah pergantian yang lumayan besar mengingat dia mengklaim Spurs terletakdi dasarlevelnya kala mereka berupaya merekrutnya pada tahun 2018. Dikala itu, Rabiot tengah mencari jalur keluar dari Paris Saint Germain sehabis berselisih dengan manajer klub yang baru dinaikan, serta calon bos Chelsea, Thomas Tuchel.
Ketertarikan padanya besar, dengan sebagian klub terbanyak Eropa, tercantum Barcelona serta Juventus, berupaya keras buat memperoleh ciri tangannya- yang bisa jadi menarangkan ketidakpeduliannya terhadap kepindahan ke Tottenham. Walaupun begitu, klub London utara itu lagi naik daun dikala itu.-detikbola.id